Logo
Agen Kasih lewat Gerobak Kasih
Tanggal Post

08 November 2022

Author
Administrator
Kategori
Kegiatan
agen-kasih-lewat-gerobak-kasih

Penulis: Andreas Aditya Yoga Prasasta, S.Pd.


Pada Minggu, 30 Oktober 2022, Kampus Santa Ursula Bandung bertugas pelayanan di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Pelayanan ini diwakili oleh Bapak/Ibu Guru, Ursula Junior Choir Bandung (paduan suara), dan perwakilan pengurus OSIS. 

Terdapat tiga acara yang telah disiapkan sebagai bentuk pelayanan kali ini. Dimulai dari perwakilan pengurus OSIS yang mendampingi Bina Iman Anak (BIA), bertugas paduan suara, dan Gerobak Kasih. BIA yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam, para pendamping (perwakilan pengurus OSIS dan pendamping BIA paroki) mengajak adik-adik untuk lebih mengenal pribadi Zakheus dan Yesus. 

Dalam perjumpaan tersebut, adik-adik diajak untuk berdoa, mendengarkan Alkitab, menyusun puzzle, menari, dan bernyanyi bersama. Selain itu, meneladan Zakheus yang antusias melihat Yesus, dan Zakheus bertobat setelah dikunjungi Yesus turut menjadi poin penting yang disampaikan para pendamping.

Pertobatan di masa kini tidak perlu terlalu muluk-muluk seperti yang dilakukan Zakheus. Sebagai pelajar, bentuk pertobatan yang dapat dirasakan adalah adanya perubahan diri menuju arah yang lebih baik. Misalnya, ketika tidak pernah mengerjakan PR, mulai “bertobat” untuk mengerjakan PR. 

Contoh lain, ketika bangun tidur tidak pernah merapikan tempat tidur, perlahan-lahan mulai berusaha merapikan tempat tidur sebelum meninggalkannya. Ketika sering berkata kasar, jorok, perlahan mengubah tutur kata menjadi lebih sopan. Perubahan sederhana seperti ini dapat kita lakukan sebagai salah satu teladan Zakheus di masa kini.

Setelah mendampingi BIA, Ursula Junior Choir Bandung bertugas paduan suara perayaan Ekaristi pada hari itu. Tidak berhenti sampai di situ, seusai perayaan Ekaristi, perwakilan pengurus OSIS, Bapak/Ibu guru, dan perwakilan pengurus Gereja membagikan bingkisan sembako atau yang akrab disebut Gerobak Kasih. Gerobak Kasih adalah salah satu gerakan di Kampus Santa Ursula Bandung yang melibatkan guru, karyawan, dan orang tua untuk mengumpulkan sembako. Nantinya, sembako tersebut dibagikan ke orang yang lebih membutuhkan.

Dari pelayanan mendampingi BIA, bertugas paduan suara, dan Gerobak Kasih, menjadi nyata jika sekolah bukan sekadar transfer of knowledge, melainkan transfer of value. Di sekolah, para murid tidak hanya dijejali beragam materi yang memenuhi pikiran mereka. Namun, para murid turut dibekali dengan pengalaman-pengalaman untuk mengasah kepekaan dalam pelayanan maupun wujud nyata berbagi kasih.

Jika dinamika sekolah sekadar mengejar knowledge atau pengetahuan, bagaimana mungkin mereka mendapatkan value atau nilai yang lebih berharga untuk bekal di kehidupan? Bagaimana mungkin mereka memiliki kepekaan untuk berbagi dengan sesama? Bagaimana mungkin mereka mau melayani Tuhan dengan cara mereka sendiri? Rasa-rasanya akan sangat sulit didapatkan.

Lewat Gerobak Kasih, para murid diasah untuk menyeimbangkan pikiran dan hati. Jika anak hanya dijejali pengetahuan, bisa jadi anak sekadar tahu kalau berbagi adalah tindakan yang mulia, tetapi tidak menggerakkan hati mereka untuk berbagi. Jika hanya hati yang diasah, bisa jadi anak sekadar merasa kasihan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, tanpa tahu harus berbuat apa.

Pembiasaan ini tentu tak lepas dari peranan orang-orang di sekitar murid (guru, karyawan, orang tua, tak terkecuali teman sebayanya). Jika pembiasaan ini terus dilakukan, tentu para murid akan memiliki kepekaan hati yang lebih tajam, memikirkan beragam solusi, hingga akhirnya mereka menjadi agen-agen perbuatan kasih.