Logo
Keterbatasan tak Menjadi Penghalang
Tanggal Post

24 Oktober 2022

Author
Guru
Kategori
Tulisan Siswa
keterbatasan-tak-menjadi-penghalang

Keterbatasan tak Menjadi Penghalang

 

Author: Anastasia Kezia & Regina Tio

 

“Apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik bagimu..

Fokuslah pada apa yang kita bisa, bukan pada hal yang tidak kita bisa”

 

Ungkapan di atas dibagikan Pastor Chosmas Christian Timur Pr., dalam kegiatan Serviam Character Reinforcement (SCR)” bagi siswa-siswi kelas 7 dan 8 SMP Santa Ursula Bandung (22/7/2022). SCR merupakan rangkaian acara MPLS “LEADER” SMP Santa Ursula yang merupakan  kegiatan khusus untuk menegaskan dan menguatkan kembali nilai-nilai Serviam. Tema SCR tahun ini“Building Resilient and Independent Leader” didasarakan pada fokus pembinaan karakter di Tahun Pelajaran 2022-2023 adalah Mandiri dan Pantang Menyerah. Keunikan dari acara SCR pada tahun ini adalah bahwa siswa-siswi SMP Santa Ursula tidak hanya mendengarkan materi saja namun berdinamika kelompok yang melibatkan sharing dari tokoh inspirasi serta internalisasi. 

Setelah sesi pengantar dan games pembuka, Pastor Chosmas Christian Timur Pr., Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang yang akrab disapa Rama Oot berkenan mensharingkan pengalamannya terkait pengalaman menghayati kemandirian dan sikap pantang menyerah. Menjawab rasa penasaran di benak para murid, Rama Oot sendiri menjelaskan bahwa nama panggilan tiga huruf yang ia miliki hingga saat ini merupakan suatu singkatan dari ungkapan “Orang - Orang Terpanggil”. Panggilannya itu mulai ditetapkan seiring dengan keinginan Rama Oot dalam merespon panggilan hidupnya dari Tuhan, secara khusus untuk menjadi seorang imam. 

Rama Oot memiliki keterbatasan yang membuat dirinya harus beraktivitas dibantu oleh walker telah berlangsung sejak ia mengalami kecelakaan kecil di usianya yang menginjak 3 bulan, tepatnya ketika ia terjatuh dari gendongan sang  bibi. Walau begitu, keterbatasan yang ia miliki tak menghentikannya untuk terus berperan aktif selama masa pertumbuhan. Tumbuh dengan dukungan dan kasih sayang dari keluarga membentuk Rama Oot menjadi pribadi yang kuat, terlepas dari segala keterbatasan yang mungkin dimilikinya. Lain dari itu, Rama Oot juga sempat menyinggung betapa berharganya masa - masa sekolah yang ia alami, dimana ia selalu diperlakukan sangat baik oleh teman - teman yang lain, tanpa melihat celah keterbatasan yang dimiliki Rama Oot . Dikelilingi oleh lingkungan oleh yang suportif juga turut mendorong Rama Oot untuk terus bersyukur atas apapun yang dimilikinya. 

Sharing Rama Oot akan panggilan hidupnya turut menginspirasi para siswa untuk merefleksikan kembali kelebihan dan kekurangan dalam diri masing - masing. Lain dari itu, para siswa juga diminta untuk merenungkan kembali berbagai support system yang selalu mendukung mereka hingga saat ini. Hasil refleksi tiap - tiap siswa kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan di atas selembar kertas.

 Menyambung dari aksi refleksi bersama, siswa juga diajak untuk bisa menjadi support system bagi sesama teman yang lain. Dengan bentuk kata-kata motivasi yang dikemas secara kreatif, para siswa dengan antusias bekerja sama dalam kelompok untuk memberikan yang terbaik. Kegiatan dilanjutkan oleh sharing dari perwakilan kelompok tiap kelas, dimana para siswa menuliskan hasil akhir yang telah mereka rancang mengenai kata - kata penyemangat untuk teman - teman lainnya. Acara Serviam Character Reinforcement pun secara resmi diakhiri oleh penutup berupa doa persembahan diri yang dituturkan bersama oleh seluruh siswa di sekolah. 

Rangkaian acara pada hari ini menuai banyak reaksi positif dari siswa siswi SMP Santa Ursula. Bagi mereka, SCR merupakan kegiatan yang menyenangkan dan memotivasi mereka untuk menjadi murid yang lebih baik lagi seturut nilai serviam dan semangat Santa Angela.  “ Saya belajar kalau rencana Tuhan itu yang terbaik. Mungkin rencana kita terbaik secara duniawi, tapi di balik itu semua masih ada rencana Tuhan yang jauh lebih baik. Melalui acara ini, kami bisa lebih care dan deket satu sama lain, bisa saling menumbuhkan positif vibes ke lingkungan sekitar kita,”, ungkap Debora Octreena, siswi kelas IX D SMP Santa Ursula.

***